Tulisan Feature Human Interest

Label:

Memetik Hikmah Ikhlas Dari Sebuah Prestasi Hidup 
Oleh: Muhammad Ery Zulfian
Peserta Oase Jilid-2 Tahun 2010

Hari Jumat  kemarin, tepatnya tanggal 3 September 2010 saya kembali berkesempatan mengikuti jejak-jejak kepedulian RBP melalui kegiatan Oase Ramadhan jilid 2.  Oase Ramadan Jilid 2 kali ini diikuti puluhan peserta dari kalangan mahasiswa dan pelajar sekolah, diantaranya dari Unlam Fakultas MIPA (Saya, Akhmad Saberin, Sayed Ahmad Sofyan), Fakultas Teknik (Rusdiansyah, Didik Purwanto), Fakultas Pertanian (M. Rudini), STIBA (Zaini, Fauzan), serta Politeknik dan juga Pelajar siswa SMAN 4 Banjarbaru.  Program Oase Ramadhan yang kedua ini telah mempertemukan saya dengan satu sosok manusia yang patut diteladani. Begitu banyak prestasi yang telah diperolehnya. Hingga akhirnya Ia mampu menjadi orang nomer satu di Banjarbaru. Dialah Bapak Ruzaidin Noor, Walikota Banjarbaru.  

Sederhana, begitulah kesan saya begitu melihat sosok Bapak Ruzaidin Noor. Dan mengalirlah kisah hidup itu. Beliau mengawali karirnya sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil sejak tahun 1975 dan pernah punya pengalaman bekerja 3 hari di Departemen Keuangan, sebelum akhirnya beliau memutuskan untuk meneruskan APDN.

Bapak tiga anak ini sebelumnya tidak pernah bermimpi menjadi Wakil Walikota Banjarbaru. Kunci sukses beliau ada pada pekerjaan yang dilakukan secara totalitas, tidak setengah-setengah. Mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT adalah salah satu keutamaan sangat mendasar yang dipegang oleh beliau, karena barang siapa yang mensyukuri nikmat-Nya maka akan semakin ditambah. “Jabatan itu hanya titipan dari Allah, maka kita harus berusaha keras untuk mempertanggungjawabkan amanah tersebut dengan ikhlas.” Ucap beliau tegas.

Satu lagi yang membuat saya kagum dengan sosok ini adalah kedisiplinan sikap. Semenjak menjadi Walikota, Pak Ruzaidin mengusung sikap terbuka, kalau ada kritikan atau saran yang tentunya membangun pasti akan diterima dengan senang hati dan itu pun menjadi salah satu senjata utama untuk lebih dekat dengan bawahan.

Ketika salah seorang rekan saya bertanya mau dibawa kemana Banjarbaru 5 tahun mendatang? Beliau menjawab bahwa tidak akan menerbitkan hal-hal baru yang terlalu muluk, karena apabila sudah berjanji maka bila tak ditepati akan mendapatkan dosa dan merugikan serta hilangnya rasa kepercayaan masyarakat. “Tentunya penguatan sektor pendidikan akan terus dilakukan.” Ungkapnya lugas.

Semoga pekerjaan beliau kedepan dalam pemerintahan Banjarbaru selanjutnya dapat membawa perubahan yang sangat mendasar bagi masyarakat untuk menyongsong Kota Banjarbaru aman, idaman dan sejahtera.

Link: http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/52/5035 
Radar Banjarmasin, Sabtu 4 September 2010

0 komentar:

Posting Komentar