AKSI “MULUNG” SAMPAH

Label:

Ahad, 27 Maret 2011 yang lalu tepatnya pukul 07.30 WITA, kader Forum Lingkar Pena Cabang Banjarbaru berkumpul di Taman Van Der Pijl atau Taman Kota Banjabaru dalam rangka aksi “mulung” sampah, bagi brosur dan stiker. Aksi ini bekerjasama dengan komunitas Jempol Merdeka Banjarbaru yang biasanya rutin mengadakan aksi tersebut di Murjani dan sekitarnya. Nah, FLP Banjarbaru sendiri ikut aksi ini dalam pembaharuan, yaitu membuat design sticker yang bertemakan sampah kota, isi tulisannya pun unik yaitu “Mun Banjarbaru bersih kita jua nang nyamannya” serta tulisan di brosur yang dirangkai apik oleh seorang kader FLP Banjarbaru sendiri. Aksi ini dimulai dari taman menuju Lapangan Murjani sambil membawa spanduk bertuliskan “Kota Bukan Tempat Sampah”. 

Di sana terlihat lambang Pemko Banjarbaru secara khusus, tetapi tidak menutup kemungkinan juga isi dari spanduk tersebut sebagai sosialisasi untuk semua kota terutama di Kalimantan Selatan. Asyik juga, orang-orang yang lihat pada membaca spanduk dan tulisan di brosur, terutama untuk kesadaran juga bahwasanya sampah adalah salah satu “monster” yang menakutkan bagi masyarakat. Lihat saja karena sampah bisa jadi suatu kota tergenang air kemudian banjir bila hujan tiba. Dampaknya masyarakat juga kan yang kena. Maka dari itu, peran masyarakat sangat diharapkan tidak hanya pihak terkait saja yang action. Masyarakat bisa dengan serius membuang sampah pada tempatnya. Sedangkan pemerintah mengelola Tempat Pembuangan Akhir secara teratur, tidak sekadar membuat kemudian membuang seenaknya. Sebaiknya ada langkah efektif yang luar biasa seperti sampah-sampah tersebut dipisah dan kemudian dijadikan sesuatu yang bermanfaat seperti sampah organik bisa tuh dijadikan sebagai pupuk kompos dan sampah anorganik didaur ulang menjadi kerajinan tangan yang tentu akan memiliki nilai jual.

Usai keliling lapangan murjani, kami kembali ke Taman Van Der Pijl untuk “mulung” sampah bersama. Asyik, tapi sedikit geleng-geleng kepala juga seharusnya masyarakat bisa melihat kenyataan kalau sampah itu adalah sumber penyakit, kok kayak cuek gitu ya. Apa susahnya sih buang sampah pada tempat yang sudah disediakan, kan nggak bayar tuh? Hehe. Beberapa plastik dari hasil mulung kami kumpulkan, alhasil ada sekitar 5-6 plastik yang berisi sampah. Setelah itu kami membentangkan spanduk di tugu adipura Banjarbaru. Dengan begitu semoga adipura yang didapat tidak hanya sekadar prestasi semata, tapi sebagai proyek nyata kalau Banjarbaru itu bebas sampah. Di brosur pun FLP Banjarbaru mengajak untuk menjaga kebersihan tertulis di sana dengan mantap “Ayo dong jadi sosok yang beda, kalau orang lain pada suka bikin kotor, kita harus bisa jadi orang yang cinta sama kebersihan. Nggak usah deh ngelihatin yang katanya cantik, ganteng, pinter, berpendidikan tapi buang sampah aja sok repot!”

Nah, ini merupakan langkah awal untuk menjadi kota bersih, indah dan asri. Apalagi Banjarbaru akan dijadikan sebagai pusat pemerintahan Kalimantan Selatan. Gimana kalau kotor, apa kata dunia? Lingkungan memang sangat penting bagi makhluk hidup terutama manusia, lingkungan yang sehat sangat diharapkan oleh masyarakat. Apabila kotor bahkan sampai rusak, tentu akan berakibat fatal bagi kondisi daerah yang bersangkutan dan berimbas pada ketidaknyamanan penghuni. Usai mulung sampah, kami beristirahat sejenak sambil menyantap hidangan sate maut dari seorang paman yang bertengger di hadapan kami (Ya Alhamdulillah kami ditraktir, hehe). Terimakasih Pak (Salah satu orang di komunitas Jempol Merdeka Banjarbaru. red) atas kerjasamanya kali ini. Tak ketinggalan kami berfoto bersama lalu pulang ke rumah masing-masing. Semoga aksi ”mulung” sampah kali ini mendapat berkah dari-Nya. Insya Allah. Jaya FLP Banjarbaru. Salam Pena!!!

Muhammad Ery Zulfian 
(Ketua Forum Lingkar Pena Cabang Banjarbaru Edisi 2011-2013) 

0 komentar:

Posting Komentar