Saya Bersama Anak-anak ^_^

Label:

Bismillah serta sholawat atas Rasulullah (^,^) 

Anak-anak? Hmmm… lihatnya saja sudah gemes.

1. Bersama Anak-anak di Bimbingan Belajar QLC
Semenjak saya ngajar menjadi tentor mata pelajaran matematika SD dan fisika untuk anak SMP dan SMA. Ya banyak sekali cerita yang sangat berkesan, terutama dengan anak-anak SD. Di mana saya selalu saja dielu-elukan, setiap datang ke bimbel, pasti senyuman mereka bermekaran. Ah entah ada apa dengan mereka. Ada yang salahkah dengan diri saya? Hmmm, pastinya tidak dong. Hal yang paling tidak akan saya lupakan di bimbel ini adalah:

~ Saya dipanggil Pak Ery (Awalnya, hehe. Tapi setelah itu saya bilang baik-baik, kalo manggil saya itu cukup dengan tambahan Kak, ya Kak Ery. Biar lebih muda, gitu. Emang masih muda kan?
~Waktu mengajar anak-anak selalu ramai, pasti seru, apalagi kalau dicanda-candain, ah pokoknya ingin sekali lagi mengajar seperti dulu. Mereka itu lucu-lucu, apalagi kalo nggak bisa ngejawab soal, pengen rasanya saya cubit pipinya, haha… Soalnya mereka itu tingkahnya lucu kalo nggak bisa jawab, kalo nggak diam, nunduk ya ketawa memperlihatkan gigi putih atau ompongnya, hihihi.
~Saya sempat di foto sama salah satu anak. Wah itu yang membuat saya shock. Emang saya artis yak? Suer nggak bercanda, saat saya ngajar nerangin materi di depan, eh tiba-tiba salah satu anak memfoto saya secara diam-diam. Saya aja tahunya pas les sudah usai dan semua pulangan, waktu itu ia mengasih tahu dan dikirimnya via Bluetooth. Waktu itu saya introgasi dia, “Buat apa memfoto kakak?” Dia jawab polos banget, “Buat kenang-kenangan aja kak.” Ya saya mulai berpikiran positif, kali aja kan tuh foto buat kakak ceweknya, gitu, hihihi.
~Saya diteror anak-anak, hahaha. Ya miscall-miscall deh mereka. Aduh nggak kebayang kan, sebegitu artisnya kah saya?
~Hal yang mungkin tidak akan saya lupakan seumur hidup adalah saya pernah dijodoh-jodohin sama salah satu anak dengan tentor di bimbel. Huwaaaa. Anak itu aneh, masa saya yang kalem dan memang tidak banyak cakap di antara tentor-tentor lainnya sempat-sempatnya di bilang gini sama dia, “Mudah-mudahan Kakak titik titik sama Kakak Ery kena kawin”. Shock? Iya banget, apalagi dia ngucapin di hadapan tuh tentor lagi. Saya mah di dalam ruangan cuman bisa mendengar, nggak bisa melihat ekspresi wajah tuh tentor akhwat, hihihi. Ah nggak tahu lah, saya waktu itu hanya terdiam dan senyam senyum nggak jelas. Itu anak diajarin siapa ya? Ngomongnya pintar banget.

Selepas saya pergi meninggalkan tuh bimbel (dalam artian nggak ngajar lagi), Masya Alloh ternyata anak-anak kangen sama saya, hehe. Iya dong, waktu itu saya memang off dulu untuk mengajar lantaran ada kesibukan lain. Mereka meminta saya untuk mengajar lagi gitu, ya walau sesekali mereka bersilaturahim lewat facebook. Selain itu juga saya dapat sms dari menejer bimbel supaya mengajar lagi. Tapi mau gimana lagi T_T. Bersama mereka hidup lebih berarti, kalo nanti berantem, besok-besoknya juga sudah berteman kembali ^_^. Suer disambar geledek. Kalo boleh dan ada waktu lagi mudah-mudahan saya bisa mengajar lagi nanti, ya semoga saja ada rezekinya, nah lho?

2. Bersama Anak-anak di Pesantren Ramadhan 2011 (SDIT)
Bedanya dari di atas tadi, saya ngajar, yang ini saya membimbing, dalam artian mengawasi anak-anak SDIT melaksanakan kegiatan pesantren Ramadhan. Ada hal yang unik, karena mereka bersekolah berlatar Islam, jadi mereka memanggil kami para panitia pesantren Ramadhan dengan sebutan ustadz atau ustadzah. Wah lumyan juga bisa dipanggil dengan gelar itu, walau sebenarnya memang belum pantas. Ustadz Ery. Subhanallah yah, Aamiin. Hehe... Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari di TK Sholeh Banjarbaru, belakang Balai Kota Banjarbaru. Diawali dengan perkenalan dan tentu buka puasa bersama, terus sholat magrib, tarawih dan tilawah. Setelah semua sudah kelar, yang ditunggu-tunggu adalah tidur, hehe. Tapi entah kenapa mereka malah meminta saya untuk menyetelkan film anak, ya sudah kebetulan di kamar kelas pada waktu itu ada VCD dan TV, ya komplit deh mereka malah asyik nonton setelah saya nyalakan. Ah kebersamaan mereka yang lucu. Kadang tertawa kemudian bercanda dan mulai mengira-ngira bagaiamana kelanjutan film itu. Usai nonton, mereka semua tidur, tapi saya sebagai penjaga, ya belakangan aja tidurnya, hehe. Eh waktu menjaga, ada tiga anak yang memang nggak bisa tidur dan malah masih bermain, tertawa dan iseng menggangu teman-teman yang lainnya. Ah geli pokoknya (Loh siapa coba yang gelitiki?). Kurang lebih, jam 3 subuh kami dari panitia pesantren ramadhan membangunkan anak-anak buat sholat tahajjud bareng. Ah senangnya, ada yang masih ngantuk, ada yang nguap-nguap nggak jelas dan ada pula yang mengucek-ngucek matanya seraya bernguap ria (eh berarti penulisnya nggak sholat ya? Ckckc). Kan kebetulan aja ngelihat. Hihihi v^_^v Usai sholat tahajjud, semua pada sahur. Wah kali ini para ustadzahnya yang beraksi, mereka pada rame memasak. Masakannya juga enak kok, kok mujinya baru sekarang? Hehe.. Maklum kalo mujinya waktu di hari H, takut entar ada yang senyum-senyum. Oh bangganya. Kemudian sholat Subuh bareng dan paginya ada semacam permainan gitu, apa itu namanya, saya lupa. Saya berdua sama teman yang menjadi PJ nya. Riyadhoh (Olahraga) bareng, membagi kelompok mereka kemudian setiap kelompok kami suruh untuk membuat yel-yel untuk dinyanyikan pas di jalan nanti, kemudian kami adakan kuis seputar agama Islam Wah lucunya mereka kalo rebutan kuis. Pastinya dong kelompok yang benar jawabannya dan selalu menjawab akan mendapatkan hadiah. Hehe… Usai semuanya, kami kembali ke tempat penginapan, bersih-bersih, mandi dan segala macamnya termasuk makan dan sholat duha. Wah kebetulan yang jadi PJ (imam) Sholat Duha waktu itu saya. Hihihi. Waktu nerangin ke anak-anak tentang keutamaan sholat Duha, waw mereka semuaterdiam. Cieee, bukannya diam karena memperhatikan gitu, tapi diam karena ngantuk, hoho. Terus saya menawarkan kepada mereka, “Ayo, kita sholat duha nya 4 rakaat yaaaa, Semangaaaaat!!!” Semua langsung menyahut berjamaah, “Duaaaaa aja ustaaaaaaaaaadz.” Cekakak. Maklum kodisi mereka mungkin waktu itu kelelahan, hehe. Ya sudah saya nurut aja deh. Setelah sholat Duha berjamaah, semua istirahat, kemudian dilanjutkan nonton film bersama, judul filmnya Muhammad The Last Prophet. Mereka dengan seksama menonton, ada yang khusyuk, ada yang nguap-nguap dan ada yang sudah terlentang ketiduran. Oh wajah mereka itu yang imut-imut, tak berdosa. Subhanalloh. Pokoknya bila anda melihatnya pasti akan merasakan kesegaran yang benar-benar luar biasa.

3. Bersama Anak-anak di Rumah Cahaya FLP dalam Acara Nonton Bareng
Awalnya saya pergi dari rumah membawa proyektor LCD. Setelah tiba di Rumah Cahaya FLP, mereka menyambut saya dengan teriakan histeris. Waaaw luar biasa, sambutannya begitu keren, mungkin kalah tuh sambutan seorang presiden yang datang ke salah satu negara. Setelah saya menyaiapkan segala macamnya dan menyalakan proyektor, kan tuh sinar memancar ke dinding. Eh mereka semua malah pada joget-joget di dekat dinding yang terkena sinar proyektor itu. Hoho... Terus saya nyalakan speaker dari laptop. Saya setel deh lagu opick yang berlirik Assalamualaikum ya akhi ya ukhty itu biar sedikit rame dan nendang. Eh mereka malah minta lagunya cheribell. Ya iyalah nggak ada. Haha... Kok anak-anak suka sih sama lagu itu? Apa ini pertanda kiamat sudah dekat? Hmmm. Seharusnya kan mereka kudu ngapalin lagu lihat kebunku penuh dengan bunga atau balonku ada lima, terus cangkul-cangkul, cangkul yang dalam. Wah jadi ingat masa kecil dahulu. Usai saya laksanakan semua dan beres komplit kaset sudah dimasukkan dan PLAY, ya sudah deh, saya buka acara dan mereka dengan khusyuk menonton. Setelah menonton selama beberapa jam, saya adakan kuis tentang tuh film. Apa mereka menyimak dengan seksama atau tidak. Dan ternyata mereka sedikit saja bisa menjawab. Maklum anak-anak. Wah dijamin deh seru. Sampai-sampai saya meberi soal kuisnya gini, “Hewan, hewan apa yang berkaki empat warnanya hitam putih, namanya Zebra? Hayyyyoooo?” Semua kebingungan lantas tawapun meledak seisi ruangan. Huwahahahaha. Polosnya mereka. Subhanallah untuk hari itu pokoknya.saya bangga. Ya bangga walau hanya bersama anak-anak doang. Inilah nikmat kesehatan psikologi yang saya rasakan, dibandingkan mereka yang ada di luar sana memikirkan dunianya saja, kerjaaannya saja, pusing kemudian stres. Alhamdulillah, semoga besok-besok dan nanti saya akan seperti ini terus. Memberikan apa yang saya punya untuk anak-anak. Hip hip Horay.