BELI SEKARANG ENSIKLOPEDIA ANAK SHALEH!!!

Label:

ENSIKLOPEDIA ANAK SHALEH!!!
Pertama di Indonesia Buku Direct Selling dengan Cover Teknologi 3 Dimensi dan Metalized

Ensiklopedia Anak Shaleh (EDIAS) merupakan ensiklopedia anak dengan beragam topik keislaman yang sangat dibutuhkan setiap keluarga muslim. Edias terdiri dari 12 jilid yang setiap jilidnya dilengkapi dengan anotasi, glosarium dan evaluasi diri. Setiap halamannya juga diperkaya dengan ilustrasi dan desain menarik sehingga enak dibaca da tentu tidak menjenuhkan. Paket ini juga dilengkapi kemasan khusus Permainan Anak Shaleh (PAS) dan Game Interaktif Anak Shaleh (GIRAS) yang merupakan bentuk permainan islami. Satu lagi tentunya sangat penting diketahui oleh setiap orang tua ada Tips dan trik Edias yang berisi 7 panduan ringkas dan praktis bagi orang tua yaitu meliputi ibadah, pendidikan, sikap perilaku, kesehatan, dunia bermain dan petualangan, Ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan hidup dan mengenal dunia ghaib.

Tema di 12 Jilid itu adalah:
1. Mengenal Islam
2. Rukun Iman
3. Rukun Islam
4. Sumber Ajaran Islam
5. Akhlak Anak Shaleh
6. Sifat Anak Shaleh
7. Nabi Muhammad Idolaku
8. Mengenal Para nabi
9. Sahabat Nabi
10. Ilmuwan Muslim
11. Peristiwa bersejarah dalam Islam
12. Warisan Suci Bersejarah

Spesifikasi Buku:
12 Jilid
2040 halaman
Ukuran 21 cm x 29,7 cm
Kertas Matt paper 150 gram
Hard Cover Kombinasi 3D dan Metalized
Bonus: Game Interaktif dan Permainan Anak Shaleh
Kemasan Box Eksklusif

Pembaca Ahli:
Prof. DR. Conny R Semiawan
Prof. DR Arief Rachman
DR. Seto Mulyadi (Kang Seto)
DR. Halid Alkaf

Kata Pengantar:
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Menteri Agama Republik Indonesia

Penulis:
DR. Zubair Ahmad, M. Ag
DR. Syahrul A’dam, M. Ag
Musun Azali Amrullah, M. Ag
M. Syarif Hidayatullah
Tri Astutik Haryati, M. Ag
Dhuha Hadiansyah, M. Hum
Arief Rahman Hakim, M. Hum

Keterangan Untuk Buku:
Kalau kotor bisa di lap dengan sedikit kain basah
Ilustrasi gambar (animasi dan gambar nyata)

Penerbit:
NAYLAL MOONA

Utak-Atik:
Wawww keren kan, siapa atuh yang nggak mau anaknya jadi shaleh/shalehah. Ingat jadikan anak sebagai investasi kita (orang tua) di akhirat kelak. Salah satu amalan yang tak akan putus adalah doa anak yang sholeh/shalehah kepada orang tuanya. Siapa sih yang gak mau anak sendiri doakan kita-kita para orang tua, yuuuk cabut gak usah pikir panjang, anak adalah buah hati yang teramat indah dan sayang kan bila kita gak ngasihkan yang terbaik buat dirinya. Pengen anak sukses kok coba-coba. Langsung aja deh hubungin:
Muhammad Ery Zulfian di (087814678772)

InsyaAllah tak akan ada penyesalan dikemudian hari, yang ada hanya ada kata bahagia bersama keluarga tercinta ^_^

HARGA:
*Rp. 495.000/bulan (Angsuran 6 bulan) dengan DP= Rp. 787.725,-
*Rp. 889.950/bulan (Angsuran 4 bulan)
*Rp. 3.164.400 (TUNAI )
Yuuuk!!! Pesan sekarang tunggu apa lagi di 087814678772

Tertanda Muhammad Ery Zulfian
Yuuuk!!! Mari berdakwah,
Salam membaca dan Salam Edias
Semoga bermanfaat dunia akhirat



BAHAYA GAME ONLINE

Label:

Oleh: Muhammad Ery Zulfian

Anak-anak sekarang lebih modern, permainan tradisional sudah dilupakan. Sekarang beralih ke teknologi canggih bin ghaib, sebut saja yaitu game lewat sambungan internet. Terenyuh, terdiam, terpukul merasakan jiwa-jiwa yang hilang. Melayang otak Saya mengingat masa lalu saat masih bertitel anak-anak.

Kalau membandingkan masa anak-anak jaman Saya dengan masa anak-anak sekarang, mmm ya mau gimana lagi, beda sangat jauh. Kemajuan jaman yang semakin canggih adalah salah satu dampaknya. Dulu ingat betul mainan tradisional seperti gundu, logo, petak umpet, asin, benteng, gasing, tawak sandal dan lain-lain membumi. Sekarang lihat saja sudah tergerus oleh modernisasi jaman. Mungkin cuman ada di desa-desa tertentu saja. Di kota-kota besar sudah hilang. Anak-anak malah patuh dengan game online yang secara langsung dan tidak langsung berdampak pada jiwa psikologis dan materi mereka. Bagaimana tidak? Kapan belajarnya kalau nge’game melulu. Nge’game mah boleh saja asal kalau udah tepat waktunya. Waktunya itu kapan? Ya pas sudah stres-stresnya ngadepin hitungan matematika yang kayak kereta api panjangnya dan hapalan yang semrawut kayak tumpukan sampah di bak sampah.

Oke, balik maning ke topik. Benar sih anak-anak sekarang tambah aneh bin gaje, gimana generasi penurus entar ya kalau anak-anaknya aja sudah suka nge’game gitu. Peran orang tua kali ini diuji. Masa nge’biarin begitu saja anak-anaknya. Atau jangan-jangan tuh orang tua juga main game di rumah, hehe. Becanda. Dari sana Saya dapat mengambil kesimpulan, dampak-dampak apa saja yang akan timbul dari mereka yang suka nge’game?  Yang pertama, jelas anak-anak pasti akan malas belajar karena pikirannya selalu melayang ke Game Online sampai-sampai penasaran dengan level selanjutnya, apalagi waktu malam hari pas mau tidur, bisa jadi terbawa mimpi tuh game. Kedua, Pemborosan uang karena harus membayar uang sewa  game online. Apalagi kalau si anak pakai ngutang atau nyopet uang orang tua segala. Na’udzubillah. Ketiga, bisa jadi meninggalkan sholat 5 waktu apalagi sholat sunahnya karena keasyikan bermain. Nah, ini nih yang bikin parah. Saking asyiknya nge’game anak-anak pada lupa sama waktu sholatnya. Faktanya memang begitu.

Ya, itu dia segelintir dampak buruk bagi anak-anak yang kecanduan apalagi hobi bermain game online. Buat orang tua, tolong dijaga sang buah hati biar tidak larut dalam permainan dunia maya tersebut. Kalau sang anak kecandauan bisa jadi ada penyesalan di waktu mendatang. Waspadalah!!!

PESONA TARIAN HURUF HIJAIYAH

Label:

Dikala Alif mempesona berdiri tegak dengan elegannya
Dikala itu juga Dal dan Dzal membungkuk dengan indah
Ra dan Za hidup rukun sama tinggi
Ba, Ta dan Tsa dengan brilian memadu setitik cahaya cemerlang
Walaupun titik Ba berada dibawah tapi itu tak kalah hebatnya
Sesaat Hamzah terdiam
Ia kecil tapi spektakuler bisa berada di atas Alif
Lihat di dalam riak yang gelap ada huruf yang berpendar terang
Seperti halnya Lam dan Mim
Subhanallah sederhana sekali
Namun, banyak makna bila Alif, Lam dan Mim dipadukan
Sebuah ayat yang kita baca pertama kali di Surah Al-Baqaroh
Dan apabila Ya dan Sin berenkarnasi
Kita akan menemukan ruh Al-Quran yaitu Surah Yaasiin
Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilhamdu

Nikmatilah huruf-huruf Hijaiyah ini dengan sentuhan ilahi,

Muhammad Ery Zulfian
(Terlempar Senyum ketika mempostnya kembali lewat BLOG, di Warung Internet).

CERITA IKHWAN FSI PADA KE DM (Bukan DM "Depan Mesjid" ya)

Label:

"PERSEMBAHAN CERITA LAMA" di tulis iseng pada masa lampau 17 SEPTEMBER 2010

Gimana nih mengawali ceritaya, apa yang harus ana tulis terlebih dahulu. malu sebenarnya, xixi. Ya sudahlah ehem ehem, diawali dengan Bismillahirrahmaanirraahiim dan salawat atas Rasulullah. Assalamualaykum. Wr. Wb

Bermula dari rintihan hati karena sering nonton film2 terupdate yang religi secara bajakan. Ana pun memulainya dengan serpihan pernak-pernik perubahan. Mulailah kata hati untuk menonton film religi yang asli dan langsung peace to peace dengan layar panjang plus lebar. Langsung saja ya daripada bosen dengeri sambutan2 yang gak waras gitu, lebih baik kita ambil nafas dalem-dalem, tariiiikkkk hembuskan pelan2, tariiiik lagi, hembuskan dan teriakkan AKU BANGGA JADI ORANG MUSLIM (nah loh?) emang sekarang lagi training motivasi ya, ckckck.

Gini nih cerita pasca nontonan sang pencerah  di DM 21 bersama ikhwan2 FSI, keren gak sih sekarang tontonannya rombongan (layar lebar, gak yang bajakan lagi, hoho). Bahkan kalo boleh jadi’in aja tuh program FSI tahun depan,,hihi (walau ada pro kontranya dalam menonton bioskop untuk seorang muslim) tapi itu tidak menyurutkan perjuangan kami dalam mengintip seluk beluk film religi yang katanya disuruh wajib tuk nontonnya oleh ketua PP muhammadiyah (berarti dosa dong yang gak nonton, xixixi, gak cing, becanda).
Tokoh utama (gak utama sih sebenarnya, dipaksain aja biar keren) dalam cerita ini adalah:
 
(Dari Kiri: Arian, Saberin, Taqin, K’ Saprudi dan Ery —> Veri Sebagai photograper, Hasmi dah Pulkam)
1. Ka Saprudi (mahasiswa angkatan ujung tombak) hehe…
2. Saberin (mahasiswa angkatan-3)
3. Veri (mahasiswi angkatan 4, upsss salah bro mahasiwa maksudnya)
4. Hasmi (sama seperti diatas)
5. Arian (mahasiswa angkatan-2)
6. Taqqin (sama seperti di atas)
7. Ana/ane/Ery (mahasiswa angkatan-4)

Ya merekalah ketujuh orang itu, ibarat kalo diterbitkan sebuah buku, mungkin bisa dijudulin seven hero atu juga bisa jadi 7 orang yang terpilih (nah loh, emang kepilih buat apa coba).

Bermula dari anekdot bahwasanya” pergi menuju ke Duta Mall untuk nonton film aja masih lelet, apalagi pergi menuju ke mushola untuk syuro.” Hehe

Nah, asal muasalnya gini waktu itu kan pada janjian tuh, kumpulan jam 7 bada magrib (seperti biasanya Negara Indonesia lelet mode on).

Berin datang dengan wajah sumringahnya soalnya habis dapat bingkisan misterius dari Ka Saprudi. Ya mau tak mau ane sambut dengan hati gundah gulana. Berpikir sejenak mau tak mau kan masih edisi lebaran, kue2 di rumah pan masih banyak juga, ya ane keluarin aja deh (ssttt itu baru sebagian). Tiba2 beberapa menit kemudian arian datang dengan gagah beraninya (padahal sebelumnya tersesat di depot 45, promosi nie (50 ribu ya ka sap).

Nah, saat itu mereka mulai memamah biak dirumah ane (mungkin setengah jam an tuh durasinya). Dalam sekejap wadai2 ana terhisap habis oleh mulut2 tak berdosa itu.

Tapi gak papa namanya aja silaturahim, ya pantas lah mereka itu dipanjangkan umur dan bertambah rezekinya. Amien Yaa Mujiib. Apalagi yang ngasih tuh kue (moga tambah banyak rezekinya, walaupun sekarang masih dalam kondisi BT (Banyak Tagihan. red.))

Adzan isya pun berkumandang, ka saprudi yang udah ditunggu tunggu dari tadi gak datang juga, ya terpaksa deh ketemu di mesjid istiqomah aja sekaligus numpang sholat disana, xixixi. Setibanya disana, subahanallah sujud kami pun membawa ke peraduan alam akhirat, berkomunikasi dengan sang pencipta. Nah, disana kami juga bertemu degan taqin (katanya gak tahu rumah ane ya sudah tungguin di mesjid istiqomah aja (promosi lagi, mesjid ini terletak di depan ex time zone, wah 50 ribu lagi nih dapat dari kaum mesjid, Alhamdulillah)

Setelah kelar binti selesai kami jemput tuh veri. Tahu aja kan ma beliau,hmmmm sesosok yang rumahnya jauh nan disana (di ulin) biar kendaraan gak ada yang sia2, ya cukup pake 3 kendaraan aja. sesampai di ulin tempat om ato tante ato sepupunya veri ya kami pun menaruh sebagian kendaraan. Dan setelah melakukan syuro yang sempat beradu otak dan otot sampe2 piring2 tante veri pecah belah telah disepakati Ane berboncengan dengan berin, ka saprudi degan arian (cie-cie bakalan cinta satu malam versi matematika nih), veri dengan taqin(uhuk uhuk, ngapain nih deketin daun muda farmasi, ckckc)

Di saat perjalanan menuju banjarmasin. Ane dan berin bercanda ria tak lepas sentuhan2 usil menggema dalam peraduan cinta (apaan coba) dan tiba-tiba di saat suara jangkrik membahana dan aliran angin romantis menggeleyuti kulit tubuh kami berdua.

Duarrr (bukan suara tembakan bung) hape satu satunya kepunyaan berin yang konon katanya waktu beli itu second di suatu tempat asing, terhempas ke aspal, bagai gerak jatuh bebas, lantas, pantas dan lepas dari tali headset yang ia lengketkan sebelumnya di telinga sebelah kanan dan kiri (ya iyalah). kemudian hape itu pun terinjak, tertabrak, tertindas, terhentak-hentak, ter apa lagi ya biar kedengarannya mengerikan (padahal gak segitunya kaleeeee).

Sehabis itu berin berucap, "hape ana gugur akh."

Dengan gaya terkejutnya sembari menikmati semilir angin malam ana beristigfar dalam hati (ehemmm sombongnya nih anak) dan dengan cepat sigap berin pun mulai ngerem tuh kendaraan, kami pun kembali mundur beberapa meter, ane lari tuh (tega banget si berin). beberapa menit kemudian melalui pencarian yang bermula dengan penuh ketegangan yang sangat (layaknya tim SAR) karena harap-harap cemas tak dapat lagi untuk bisa ditemukan potongan mayatnya, akhirnya tereeeeennnnggg ana mendapatkannya dengan penuh bangga, hape mungil itu syukurlah masih bisa hidup, berin pun menemui ana dan mengucapkan syukur alhamdulillah tiada tara (pasti dalam hatinya berujar, waduh untung py kk tingkat kayak ka ery nih, sudah jujur, baik, ramah tamah, low profile dst (maaf tak ada adengan kesombongan dari sang penulis-red. Itu semua dari kata hati berin langsung, betul gak akh (pasti baca ni tulisan sembari senyam senyum).Hihi.

Wah coba waktu  semalam tuh  ana pura2 sembunyi’i (terus pas ultahnya berin hanyar dijadikan surprise, pasti akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi ana, hiksss, untung ana orangnya baik). hmmm.

Setiba di DM, masyaAllah inilah bedanya ikhwan ma yang bukan, nah waktu itu kan ada tempat pewudhuan tuh, ya kami pada wudhu dulu sebelum melangkah ke lantai atas. semua pada tertawa, mau nonton film aja pake wudhu dulu, ckckckc. Dengan elegannya kami pun berjalan mantap lurus  ke depan (sambil menghilangkan pandangan yang menjurus ke arah tidak baik, secara kan DM banyak mudi-mudinya tuh, hoho). Eh ketika ana lihat kebawah dan dari sandal teman2 itu ternyata ada yang pake sendal jepit (nipon) siapakah dia pemakainya…tahukan antum antuna sekalian???

dan dan dan dan…

Ternyata si pemakainya itu adalah taqqin. masyaAllah (hapakan pun mulai menyerangnya) hoho, afwan qin, sabar aja ya. Habisnya masa ke DM bawa capal (kan gak etnis secara gitu lohhh) taqin pun memalukan dirinya sendiri, nah loh? Pasrah dengan hapakan2 tak menentu. Ckckckckckckckckckckckckck (biar panjang full satu halaman, hoho)

Kasihan taqin (kena bemaafan lagi gen lah kita)
Sesampainya di lantai 4 (karena arahan dari sang qiyadah, veri julianto, kayak nya udah hapal betul tuh anak sampe2 jalan di DM aja tak sampai tersesat, kayaknya sering kesitu juga tuh anak,,hehe.,, hmmmmm hasmi yang nungguin sedari tadi sudah kagak sabar untuk menonton (dengan perasaan cemas-cemas dzikir ia pasrah untuk menunggu kami berenam) ya pas itu juga langsung aja kami masuk ke 21 nya(walau terlambat 10 menit) tapi itu tak mengurangi rasa kami untuk khusuk dalam menonoton film yang subhanaallah banget itu. Dalam heningnya suasana dalam dinginnya ruangan (sampe2 nyamuk aja gak ada yang berisik malah ikut nonton juga) kami pun terbius oleh asupan2 bergizi Mas Hanung.
Selesai……. (Tunggu aksi-aksi kami selanjutnya)

Bila ada kritik baik itu kritik singkong ataupun kritik kentang mohon sampaikan di (087814678xxx) atau melalui email di ery_an_syariah@yahoo.co.id ya, jangan lupa juga berikan kritikan yang paling pedas, sepedas-pedasnya pokoknya biar si penulis merasa juga pedasnya dan pula kritikan yang menusuk sampe ke hulu hati (biar si penulis langsung operasi) hehe.

Bila ada juga kesamaan nama atau tokoh, tempat atau apa apa saja yang berkaitan dengan tulisan ini mohon dimaklumi namanya aja kan penulis khayalan tingkat tinggi (tapi sesuai dengan realita kok) hehe..syukron bin arigato yah dah sempat2nya baca nie tulisan kagak penting,,ckckckc. Wassalam

(Muhammad Ery Zulfian, mahasiswa pengkhayal keras + penghutang ilmu )

TERLAMBAT MENGKHITBAH

Label:

 
“Himmah!!” panggil Shofwan dengan nada tegas. Alhamdulillah wisuda ku hari ini lancar, kebetulan ada sedikit rezeki, hari ini kita makan yuk?

“Wah syukur deh, mau makan dimana? Terserah antum ya, kan antum yang ngajak. Hehe,” setuju Himmah dengan sedikit tertawa lepas.

“Kita ke depot soto aja, di sana kan ada Kang Rudi, mantan ketua organisasi Islam di kampus ana dulu, sekaligus silaturahim,” ucap Shofwan dengan mantap.

“Oke deh, ana nurut sama yang udah dapat gelar S-1 aja,” canda Himmah lagi.

Mereka berdua memang sahabat akrab, Shofwan seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran sedangkan Himmah mahasiswa Fakultas MIPA. Mereka kenal sejak semester satu lalu, ketika ada kegiatan oleh lembaga dakwah kampus.

Ketika sampai di depot, mereka langsung disapa oleh Kang Rudi dan langsung pesan masing-masing soto ayam plus es teh.

“Wah tumben kemari, ada yang ulang tahun ya?” canda Kang Rudi.

“Wah gak kok Kang, ini Shofwan ngajak makan, barusan beliau baru wisuda,” ucap Himmah sambil ngelirik ke arah Shofwan.

“Alhamdulillah, selamat ya Akh. Oo ya katanya antum mau nikah setelah lulus ini kan?” tanya Kang Rudi dengan sedikit candaan.

“Duh jadi malu Kang. Doakan aja ya semoga lancar,” pinta Shofwan.

“Wah antum tega Akh, kok gak pernah bilang ke ana siapa calonnya, kita kan sohib,” ucap Himmah penasaran.

“Tenang saja Insya Allah antum bakalan tahu juga kok,” rahasia Shofwan.

Himmah langsung ingat dengan salah satu akhwat yang ia sukai dan ingin ia khitbah layaknya Shofwan yang tinggal menunggu waktu saja.

“Jangan lupa tuh tetap selalu jaga hatimu buat dia,” pesan Kang Rudi.

“Iya Kang syukron. Akang sendiri kapan nih?” tanya Shofwan.

“Wah nanti lah, setelah jualan soto ini mulai berkembang pesat, baru rencanain ke walimahan, hehe,” jawab Kang Rudi dengan senyum yang khas.

“Kang kami sambil makan ya?” tawar Himmah.

“Iya tafadhol,” ucap Akang.

Himmah mulai terbayang untuk mengikuti jejak Shofwan, ia mulai mengingat kembali wajah sang akhwat, siapa lagi kalau bukan Nida. ”Jikalau aku sudah siap, Insya Allah aku akan mengkhitbahnya,” ucapnya dalam hati.

Lamunan Himmah terhenti sejenak, ”Kenapa antum Him? Kok melamun? Insya Allah ana nikahnya Hari Jumat depan dan walimahannya hari minggu, datang ya?” pinta Shofwan kepada Himmah dan Kang Rudi.

“Iya Shof, Insya Allah,” jawab mereka berdua.

Beberapa hari kemudian, saat hari H tiba. Himmah yang sedari tadi melihat keadaan mesjid terasa iri dengan sahabat sejatinya itu dan setibanya di dalam Himmah duduk dengan tenang. Penghulu pun mulai mengucapkan akad nikah dan ketika itu sang bapak wali dari sang mempelai wanita mengucapkan, “Saya nikahkan anak Saya Nida Rhimma Auliya Binti Muhammad Nuh….”

Himmah tesentak kaget. Ia mulai mencari sosok akhwat yang mempunyai nama indah itu. Ia pun langsung terdiam dan terasa lemah. Sebenarnya akhwat itu adalah pilihan yang akan ia khitbah nanti lewat murabbinya. Ia langsung keluar menuju kamar mandi Mesjid. Di cermin ia lihat wajahnya dengan tetesan air mata, “Kenapa aku jadi menangis, Ya Robb pilihanku sudah diambil oleh sahabatku. Aku tak tahu sebelumnya. Aku tidak boleh kalah oleh perasaan, tapi kenapa takdir ini begitu cepat rasanya. Apa aku harus rela?”

Dua hari kemudian, tepatnya di acara Walimah Arsy, Himmah memenuhi undangan sahabatnya, ia merasa iri dengan Shofwan. Akhwat yang ia inginkan sudah menjadi milik Shofwan, Nida adalah seorang akhwat yang alim, cerdas, bijaksana dan memiliki jiwa keibuan yang luar biasa. Indah bila dipandang.

Himmah hanya bisa berjalan dengan senyum khasnya ke arah kedua mempelai untuk mengucapkan selamat. Ia merasa keterlambatannya untuk mengkhitbah Nida bukan kesalahan, ia pasrah karena semua sudah takdir dari-Nya. Ia tidak mau larut dalam kesedihan. Semua pasti ada hikmahnya dan ada yang lebih baik untuk dirinya kelak. Himmah pun tak merasa dirinya tertinggal, ia terus berikhtiar dan berdoa untuk mendapatkan seorang bidadari yang lebih baik.

Muhammad Ery Zulfian  
(Cerpen ini terbit di SERAMBI UMMAH, JUMAT 03 DESEMBER 2010)

KETIKA DUA HATI BERUCAP

Label:

Ketika dua hati berucap

Menguatkan kata di atas janji

Terbesit langkah untuk saling mengikat

Di sela kerinduan yang tersingkap

Ada bait cinta yang menetap

Sepucuk cinta mulai diabadikan

Bersemayam takkan pernah terlupakan

Indahnya kasih sayang dua insan

Di atas harumnya kesucian

Muhammad Ery Zulfian,
#Cieee. Uhuuuk

MEMANCING REZEKI LEWAT SEDEKAH

Label:

“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang dikehendakinya, dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261). Banyak dari kita yang sudah mengetahui dan memahami perihal anjuran untuk sesering mungkin bersedekah, namun persoalannya seringkali kita teramat susah untuk melakukannya karena kekhawatiran bahwa kita salah sasaran dalam memberi, sebagai contoh kadang kita enggan memberi sedekah kepada pengemis yang kita temui di tepi jalan dengan anggapan bahawa mereka tersebut menjadikan meminta-minta sebagai pekerjaannya atau sifat malasnya yang tak dapat dibuang. 

Padahal sesungguhnya prasangka kita yang demikian itu adalah bisikan-bisikan dari syaitan yang tidak rela melihat kita untuk berbuat baik, sebaiknya mulai saat ini hendaknya kita hilangkan prasangka-prasangka yang demikian kerana seharusnya sedekah itu kita niatkan sebagai bukti keimanan kita atas perintah Allah SWT dan rasul-Nya yang menganjurkan umatnya untuk selalu bersedekah, masalah mungkin timbul apabila sedekah yang kita beri kepada pengemis atau peminta tadi tidak tepat sasaran, bukan lagi urusan kita, karena sedekah hakikatnya adalah ladang amal bagi hamba-hamba Allah yang bertakwa. Pengemis atau peminta adalah ladang amal bagi orang yang berkemampuan, dapat kita bayangkan andai kata tidak ada lagi orang-orang tersebut, kepada siapa lagi kita dapat beramal? Atau kalau kita termasuk orang yang tidak suka memberi sedekah kepada pengemis atau peminta dengan berbagai alasan dan pertimbangan maka biasakanlah bersedekah dengan menyisihkan sejumlah uang sebelum sholat Jum’at dan memasukkan ke kotak-kotak sumbangan yang tersedia dan biasakan dengan memberi semampunya saja, syukur jika boleh diberi lebih dan dilakukan secara terus-menerus. Sedekah anda, walaupun kecil tetapi amat berharga disisi Allah Azza Wa Jalla.

Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebahagian hartanya akan rugi didunia dan akhirat kerana tidak mendapat keberkatan. Jadi, sebenarnya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab menginfakkan harta akan memperoleh berkah dan sebaliknya menahannya adalah celaka. Tidak mengherankan jika orang yang bersedekah diibaratkan orang yang menginvestasikan uangnya ke bank ghaib dengan jalan meminjamkan pemberiannya kepada Allah. Balasan yang akan diperolehnya berlipat ganda. Mereka tidak akan rugi meskipun pada awalnya mereka kehilangan sesuatu. Rasulullah SAW menganjurkan kepada kita umatnya untuk memperbanyak sedekah, hal itu dimaksudkan agar rezeki yang Allah berikan kepada kita menjadi bertambah berkah. Allah memberikan jaminan kemudahan bagi orang yang bersedekah, ganjaran yang berlipatganda (700 kali), sebagaimana Allah SWT berfirman, “Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga) maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah” (Qs. Al Lail: 5-8).

Belum ada sejarahnya orang yang bersedekah kemudian ia jatuh miskin. Orang yang banyak bersedekah justru semakin hari kehidupannya semakin bahagia bahkan kaya raya. Seseorang telah memancing rezeki. Artinya, jaminan akan dikembalikan dan dilipatkannya harta kekayaan seseorang dapat terjadi menurut kehendak Allah. Segala amalan yang kita perbuat, amal baik ataupun amal buruk semuanya akan terpulang kepada kita. Demikian juga jika kita berbicara soal harta yang kini ada dalam genggaman kita. Demi Allah, semua ini datangnya dari Allah yang Maha Pemberi Rizki dan Maha kaya. Dititipkan-Nya kepada kita tiada lain supaya kita bisa beramal dengan sepenuh keikhlasan semata-mata karena Allah. Kemudian pastilah kita akan mendapatkan balasan pahala dari pada-Nya, baik ketika di dunia ini maupun saat menghadap-Nya kelak.

*Muhammad Ery Zulfian
Tulisan ini pernah terbit di Harian Radar Banjarmasin, Jumat 24 April 2009

TIPS MENGHILANGKAN RASA MALAS BELAJAR

Label:

Alhamdulillah, ini adalah tulisan ane yang pertama kali nongol di Annida-online. Ya meskipun cuman tips-tips, tapi mudah-mudahan bermanfaat deh. Aamiin. Oke buruan baca dan amalkan yak =). Kita mulai dengan Basmallah dulu gan. Bismillahirrohmaanirrohiim.

Tugas sekolah/kuliah kalian masih numpuk? Mana besok ada ujian lagi terus ada pretest buat praktikum, mana hafalan slide sejibun. Baru slide pertama saja sudah bosan, mau membaca tapi mata mengantuk akhirnya nggak jadi deh, semuanya pada dicuekin. Kok jadi malas ya? Nah, yang menjadi pertanyaan bagaimana cara mengusir rasa malas dalam belajar? Di bawah ini ada beberapa tips yang insya Allah bisa membantu, semoga bermanfaat:

Pertama, berwudhulah, karena dengan berwudhu secara langsung kamu juga akan membasuh wajah dan menyegarkan kembali aura wajahmu yang tadinya ngantuk, kalau bisa mandi sekalian terus wudhu.

Kedua, menghirup udara pelan-pelan melalui hidung kemudian menghembuskannya lewat mulut dengan cara berdiri untuk menambah kesegaran dan ketenangan.

Ketiga, memulai dengan membaca Ta’awudz dan Basmallah, semoga pekerjaan kita baik membaca atau menyelesaikan tugas tidak diganggu oleh syeitan dan akan diberkahi oleh Allah. Hal ini supaya aktivitas bernilai ibadah.

Keempat, ada saatnya untuk mengubah posisi, misalkan posisi duduk ketika membaca. Ataupun bisa jadi dari posisi duduk berubah menjadi berdiri, namun jangan sampai dari duduk terus berbaring, kemungkinan besar bisa ketiduran.

Kelima, berpindah dari ruang satu ke ruang lainnya. Bisa saja disiasati seperti berpindah dari kamar ke beranda ruang tamu atau bahkan ke dapur dan ke luar rumah untuk sesekali memandang alam.

Keenam, membuat sesuatu yang menyegarkan, contohnya saja seperti membuat minuman teh, kopi atau jus bahkan kue-kue kecil untuk menghilangkan rasa bosan dan menjernihkan pikiran.

Ketujuh, ketika sudah selesai, ucapkanlah Hamdallah dan berdoa kepada Allah semoga apa yang baru saja dikerjakan tadi bermanfaat untuk hari esok dan hari yang akan datang.

Itu beberapa tips agar kita terjauh dari sifat malas. Oo iya, jangan lupa juga kita harus berdoa meminta kepada Allah agar senantiasa diberikan semangat dan keistiqomahan dalam beribadah. Aamiin.
Belajar yuuk!
Muhammad Ery Zulfian

Tulisan Feature Human Interest

Label:

Memetik Hikmah Ikhlas Dari Sebuah Prestasi Hidup 
Oleh: Muhammad Ery Zulfian
Peserta Oase Jilid-2 Tahun 2010

Hari Jumat  kemarin, tepatnya tanggal 3 September 2010 saya kembali berkesempatan mengikuti jejak-jejak kepedulian RBP melalui kegiatan Oase Ramadhan jilid 2.  Oase Ramadan Jilid 2 kali ini diikuti puluhan peserta dari kalangan mahasiswa dan pelajar sekolah, diantaranya dari Unlam Fakultas MIPA (Saya, Akhmad Saberin, Sayed Ahmad Sofyan), Fakultas Teknik (Rusdiansyah, Didik Purwanto), Fakultas Pertanian (M. Rudini), STIBA (Zaini, Fauzan), serta Politeknik dan juga Pelajar siswa SMAN 4 Banjarbaru.  Program Oase Ramadhan yang kedua ini telah mempertemukan saya dengan satu sosok manusia yang patut diteladani. Begitu banyak prestasi yang telah diperolehnya. Hingga akhirnya Ia mampu menjadi orang nomer satu di Banjarbaru. Dialah Bapak Ruzaidin Noor, Walikota Banjarbaru.  

Sederhana, begitulah kesan saya begitu melihat sosok Bapak Ruzaidin Noor. Dan mengalirlah kisah hidup itu. Beliau mengawali karirnya sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil sejak tahun 1975 dan pernah punya pengalaman bekerja 3 hari di Departemen Keuangan, sebelum akhirnya beliau memutuskan untuk meneruskan APDN.

Bapak tiga anak ini sebelumnya tidak pernah bermimpi menjadi Wakil Walikota Banjarbaru. Kunci sukses beliau ada pada pekerjaan yang dilakukan secara totalitas, tidak setengah-setengah. Mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT adalah salah satu keutamaan sangat mendasar yang dipegang oleh beliau, karena barang siapa yang mensyukuri nikmat-Nya maka akan semakin ditambah. “Jabatan itu hanya titipan dari Allah, maka kita harus berusaha keras untuk mempertanggungjawabkan amanah tersebut dengan ikhlas.” Ucap beliau tegas.

Satu lagi yang membuat saya kagum dengan sosok ini adalah kedisiplinan sikap. Semenjak menjadi Walikota, Pak Ruzaidin mengusung sikap terbuka, kalau ada kritikan atau saran yang tentunya membangun pasti akan diterima dengan senang hati dan itu pun menjadi salah satu senjata utama untuk lebih dekat dengan bawahan.

Ketika salah seorang rekan saya bertanya mau dibawa kemana Banjarbaru 5 tahun mendatang? Beliau menjawab bahwa tidak akan menerbitkan hal-hal baru yang terlalu muluk, karena apabila sudah berjanji maka bila tak ditepati akan mendapatkan dosa dan merugikan serta hilangnya rasa kepercayaan masyarakat. “Tentunya penguatan sektor pendidikan akan terus dilakukan.” Ungkapnya lugas.

Semoga pekerjaan beliau kedepan dalam pemerintahan Banjarbaru selanjutnya dapat membawa perubahan yang sangat mendasar bagi masyarakat untuk menyongsong Kota Banjarbaru aman, idaman dan sejahtera.

Link: http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/52/5035 
Radar Banjarmasin, Sabtu 4 September 2010

AKSI “MULUNG” SAMPAH

Label:

Ahad, 27 Maret 2011 yang lalu tepatnya pukul 07.30 WITA, kader Forum Lingkar Pena Cabang Banjarbaru berkumpul di Taman Van Der Pijl atau Taman Kota Banjabaru dalam rangka aksi “mulung” sampah, bagi brosur dan stiker. Aksi ini bekerjasama dengan komunitas Jempol Merdeka Banjarbaru yang biasanya rutin mengadakan aksi tersebut di Murjani dan sekitarnya. Nah, FLP Banjarbaru sendiri ikut aksi ini dalam pembaharuan, yaitu membuat design sticker yang bertemakan sampah kota, isi tulisannya pun unik yaitu “Mun Banjarbaru bersih kita jua nang nyamannya” serta tulisan di brosur yang dirangkai apik oleh seorang kader FLP Banjarbaru sendiri. Aksi ini dimulai dari taman menuju Lapangan Murjani sambil membawa spanduk bertuliskan “Kota Bukan Tempat Sampah”. 

Di sana terlihat lambang Pemko Banjarbaru secara khusus, tetapi tidak menutup kemungkinan juga isi dari spanduk tersebut sebagai sosialisasi untuk semua kota terutama di Kalimantan Selatan. Asyik juga, orang-orang yang lihat pada membaca spanduk dan tulisan di brosur, terutama untuk kesadaran juga bahwasanya sampah adalah salah satu “monster” yang menakutkan bagi masyarakat. Lihat saja karena sampah bisa jadi suatu kota tergenang air kemudian banjir bila hujan tiba. Dampaknya masyarakat juga kan yang kena. Maka dari itu, peran masyarakat sangat diharapkan tidak hanya pihak terkait saja yang action. Masyarakat bisa dengan serius membuang sampah pada tempatnya. Sedangkan pemerintah mengelola Tempat Pembuangan Akhir secara teratur, tidak sekadar membuat kemudian membuang seenaknya. Sebaiknya ada langkah efektif yang luar biasa seperti sampah-sampah tersebut dipisah dan kemudian dijadikan sesuatu yang bermanfaat seperti sampah organik bisa tuh dijadikan sebagai pupuk kompos dan sampah anorganik didaur ulang menjadi kerajinan tangan yang tentu akan memiliki nilai jual.

Usai keliling lapangan murjani, kami kembali ke Taman Van Der Pijl untuk “mulung” sampah bersama. Asyik, tapi sedikit geleng-geleng kepala juga seharusnya masyarakat bisa melihat kenyataan kalau sampah itu adalah sumber penyakit, kok kayak cuek gitu ya. Apa susahnya sih buang sampah pada tempat yang sudah disediakan, kan nggak bayar tuh? Hehe. Beberapa plastik dari hasil mulung kami kumpulkan, alhasil ada sekitar 5-6 plastik yang berisi sampah. Setelah itu kami membentangkan spanduk di tugu adipura Banjarbaru. Dengan begitu semoga adipura yang didapat tidak hanya sekadar prestasi semata, tapi sebagai proyek nyata kalau Banjarbaru itu bebas sampah. Di brosur pun FLP Banjarbaru mengajak untuk menjaga kebersihan tertulis di sana dengan mantap “Ayo dong jadi sosok yang beda, kalau orang lain pada suka bikin kotor, kita harus bisa jadi orang yang cinta sama kebersihan. Nggak usah deh ngelihatin yang katanya cantik, ganteng, pinter, berpendidikan tapi buang sampah aja sok repot!”

Nah, ini merupakan langkah awal untuk menjadi kota bersih, indah dan asri. Apalagi Banjarbaru akan dijadikan sebagai pusat pemerintahan Kalimantan Selatan. Gimana kalau kotor, apa kata dunia? Lingkungan memang sangat penting bagi makhluk hidup terutama manusia, lingkungan yang sehat sangat diharapkan oleh masyarakat. Apabila kotor bahkan sampai rusak, tentu akan berakibat fatal bagi kondisi daerah yang bersangkutan dan berimbas pada ketidaknyamanan penghuni. Usai mulung sampah, kami beristirahat sejenak sambil menyantap hidangan sate maut dari seorang paman yang bertengger di hadapan kami (Ya Alhamdulillah kami ditraktir, hehe). Terimakasih Pak (Salah satu orang di komunitas Jempol Merdeka Banjarbaru. red) atas kerjasamanya kali ini. Tak ketinggalan kami berfoto bersama lalu pulang ke rumah masing-masing. Semoga aksi ”mulung” sampah kali ini mendapat berkah dari-Nya. Insya Allah. Jaya FLP Banjarbaru. Salam Pena!!!

Muhammad Ery Zulfian 
(Ketua Forum Lingkar Pena Cabang Banjarbaru Edisi 2011-2013) 

TRILOGI KETIKA HATI TERSENYUM (^,^)

Label:

KETIKA HATI TERSENYUM PART I
Santun perilakumu
Lembut tutur katamu
Mempesona wajahmu
Setiap bertemu berpapasan
Kau menundukkan pandangan
Tapi kau sembunyikan seulas senyuman
Seperti menandakan jawaban
Akan adanya suatu perhatian
Dan ternyata jauh kearah perasaan
Ingin aku mengungkapkan
Sebuah syukur dan harapan
Agar impian berubah menjadi kenyataan
Untuk melamarmu karena keimanan

KETIKA HATI TERSENYUM PART II
Tulus ikhlasmu
Luhur budimu
Teduh wajahmu
Amanah selalu kau laksanakan
Semangat penuh dengan keasaan
Mengenalmu bukan suatu kesengajaan
Walau kita saling berbeda pandangan
Aku ingin suatu kepastian
Agar hati ini selalu diberi kekuatan
Sepucuk doa terus ku panjatkan
Semoga Allah mempertemukan
Jauh kearah suatu hubungan
Dalam sucinya pernikahan

KETIKA HATI TERSENYUM PART III
Indahnya suatu pertemuan
Menjunjung tinggi pengharapan
Mensulutkan kekuatan
Walau awalnya diuji dengan cobaan
Semua dapat terselesaikan
Karena tak ingin ada yang kehilangan
Ibu bapak sudah meridhokan
Sucinya sarung pernikahan
Tentu kehadiranmu akan mendamaikan
Cinta yang penuh dengan  kemesraan
Agar hati tak ada lagi keresahan
Ini semua karena Tuhan
Yang mempunyai kesempurnaan

Muhammad Ery Zulfian, tertulis agar kau tahu tentang rasa hati ini. Subhanallah v(^_^’)v

KARENA AWAN HANYA UNTUK PELANGI

Label:

Ketika bintang berucap pada secarik kertas
Awan mulai mengagumi isinya
Tak sengaja ia mulai menaruh rasa suka berlebih
Tapi bintang sadar ia tak mau sinarnya sirna

Dalam sketsa tulisan, bintang memberi pesan berharga pada awan untuk berjanji memfigurai hatinya
Awan pun mengiyakan
Dan awan tak tahu bahwa bintang juga menaruh rasa padanya

Karena awan mulai jauh dengan bintang, datanglah bulan
Ia sangat santun dan terjadilah karya hati nan indah selama 1 tahun
Tidak lama, bulan mengkhianati awan
Karena ia muncul ketika malam hari saja
Kemanakah ia saat siang hari?

Awan pun merasa dirinya bersalah
Ia menangis sejadi-jadinya dan tak akan ada yg mendengarnya
Ia merasa ingkar janji pada bintang
Setelah awan puas menangis
muncullah pelangi
Indah nian pesona warnanya
Doa awan agar ia dapat bersatu nanti, walaupun bintang berubah menjadi kejora

BUKANKAH PELANGI INDAH KARENA PERBEDAAN WARNANYA?
Ya Karena Pangeran Awan hanya untuk Putri Pelangi.

Muhammad Ery Zulfian 
(Tertulis di saat hati Awan merindukan Pelangi)

YUUK’S BERAKSI UNTUK DUNIA!!!

Label:

Kita tentu sudah tahu dengan tokoh penemu dari bidang fisika, kimia ataupun kedokteran. Rata-rata mereka yang disebutkan dalam buku-buku pelajaran kita sekarang adalah penemu yang tidak mempunyai agama. Betul?Mana sosok Al-Biruni, mana sosok Ibnu Sina, mana sosok Al Khawarizmi, mana sosok Jabir bin Hayyan, mana sosok Al Kindi, mana sosok Muhammad Ery Zulfian (loh loh?). Mereka semua tidak disebutkan dalam buku sains sekarang. Padahal mereka lah pencetus semuanya, yaitu para ilmuwan Islam.

Penemu-penemu dulu itu ternyata setelah menemukan sesuatu, mereka malah berandai-andai lagi, mereka ingin proyek penemuannya itu lebih spesifik dan efisien lagi bila digunakan. Bisa kita lihat, sekarang ini kemajuan teknologi terasa semakin cepat? Apa yang 10 atau 20 bahkan 50 tahun yang lalu masih berupa angan-angan, pada saat ini ada beberapa yang sudah menjadi kenyataan. Hampir setiap waktu kita dapat melihat produk-produk terbaru dengan perlengkapan alat yang semakin canggih dan membuat kita tercengang karena keunikannya. Nah, gimana nanti kedepannya, mungkin lebih maju modern lagi dunia teknologi.

Sekarang saatnyalah kita para pemuda Islam berjaya, kita buktikan kalau kitalah seorang vionir sejati. Saya ingin sedikit pengandaian, hal ini mudah-mudahan bisa membuat kita sedikit kiranya untuk mengubah ataupun berubah, walaupun dari hal yang kecil dan merangkak sedikit demi-sedikit. Negara kita ini sebenarnya secara tidak langsung sedang dijajah, pokoknya dari sisi apa saja. Mulai dari keekonomian, sosial budaya, politik bahkan pendidikan.

Jalan lain yang sebenarnya masih di usungkan dan ingin dijalankan adalah syariat Islam. Kalau kita hanya diam begini saja kapan majunya? Setidaknya berikan yang terbaik dari apa yang kita miliki. Dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi ya tetap, berikanlah yang terbaik untuk dunia ini. Kita hanya bisa mengukir nama kita di nisan saja, kenapa tidak untuk mengukirnya pada dunia. Karena apabila kita bermanfaat bagi orang banyak, pastinya kita akan mendapatkan nilai plus dari Allah SWT.

Saat ini bisa kita lihat para pengusaha atau seorang bos, mereka terkadang mencari generasi-generasi siap kerja di bidangnya masing masing. Andai saja bisa kita lakukan, kenapa kita cari hal lain yang lebih bermakna, tidak usah mencari generasi siap kerja tetapi kita  mencari generasi siap (membuka lowongan) kerja. Terbayangkan bagaimana tidak, kita malah mencari bos-bos baru yang siap membuka pekerjaan baru, contohnya seorang bos mencari 20 orang yang siap (membuka lowongan) kerja nah tentunya setiap satu orang tadi mencari lagi 20 orang, hitung saja totalnya, berapa orang yang sudah bisa bekerja 20 x 20= 400 orang, bandingkan saja dengan bos yang hanya mencari generasi siap kerja, dia mendapatkan 20 orang saja untuk bekerja. Bagaimana siap untuk diubah?

Para ilmuwan dulunya berandai-andai, mereka ingin penemuannya itu berkelanjutan. Dan ternyata benar ada yang melanjutkan angan-angannya tersebut dengan aplikasi yang lebih hebat. Begitu juga dengan kita, bukan berarti tidak mungkin kan? Bagi Allah apa yang tidak mungkin? Kun Fayakun, jadi maka jadilah, kata Allah putih maka putih lah. Kata Allah hitam, maka hitamlah. Tetapi Allah bisa merubah hitam menjadi puth dan putih menjadi hitam, itu semua sudah diatur oleh Allah agar kita semua menjadi orang-orang yang berpikir atau berakal dan dapat menjadi hamba yang bersyukur. Aamiin. Insya Allah.

Muhammad Ery Zulfian
(Mahasiswa yang sering berkhayal keras tentang kesuksesan hidup demi cita-citanya)

HADIAH YANG TERTUNDA

Label:

Suara azan subuh menggema, memecah keheningan nikamatnya peraduan alam. Tak ingin ku meninggalkan sholat berjamaah di Mesjid. Ku langkahkan dengan Bismillah. Ku niatkan dengan ikhlas. Setiba di mesjid tak lupa sholat sunat fajar ku laksanakan lalu semua insan yang terbangun menyembah Sang Pencipta dengan keindahan Subuh yang agung.

“Assalamu’alaikum,” ucapku.
“Wa’alaikumsalam,” jawab ibu dengan senyum yang tulus.
“Ibu, Dika mau berangkat kuliah dulu, tadi subuh sudah Dika kukusin rotinya, tinggal dikasih plastik saja.”
“Iya terimakasih ya, Nak. Maaf Ibu merepotin kamu terus, hati-hati dijalan ya!”

Tiba di koridor kampus, masya Allah. Braakkkk… Tak sengaja ku tabrak seseorang yang muncul berlawanan arah dari ruang baca.

Aku hanya terdiam dan berpikir untuk urusan ini mungkin nanti saja, daripada aku terkena sambaran dosen paling killer di kampus. Ku ambil jarak, ku luangkan mulut untuk meminta maaf dan langsung saja langkah seribu ku ambil. Tepat di depan ruang kelas, ku ketok pintu dan ucapkan salam.

“Maaf Pak Saya terlambat,” ucapku ngos-ngosan.
“Tidak ada kata terlambat, lebih baik tidak usah kuliah, masih angkatan pertama belagunya minta ampun. Satu kali lagi kamu terlambat, nilai kamu langsung E,” ucap sang dosen dengan keras.

Aku tertunduk lesu. Tiga kali berturut-turut Aku sudah terlambat dan tidak mengikuti mata kuliah Fisika Dasar, alasannya pun semua sama yaitu bergadang untuk menyelesaikan tugas ibu. Ibu kasihan akhir-akhir ini badan beliau kecapekan.

Siangnya Aku pergi ke pasar untuk membeli bahan adonan roti, tak sengaja Aku lihat toko kerudung di seberang jalan, tidak ada maksud untuk membeli cuman sekadar lihat-lihat. Belum lagi Aku masuk, dari luar terlihat di sana kerudung yang anggun warnanya jingga, ku lihat lebih dekat. Masya Allah harganya selangit dapat darimana uang sebanyak itu untuk membelinya. Aku teringat ibu, aku jadi ingin menghadiahkannya. Kebetulan seminggu lagi beliau berulang tahun.

7 hari kemudian, tepatnya di hari ulang tahun ibu, Alhamdulillah Aku mendapat rezeki beasiswa di kampus. Pagi itu begitu cerah aku ambil uangku di ATM. Teringat dengan kerudung yang sebelumnya ingin ku belikan dan khusus kepada ibu. Aku mulai melangkahkan kaki ku menuju toko kerudung yang dulu pernah ku singgahi.

“Assalamu’alaikum,” ucapku pada seorang penjaga toko.
“Wa’alaikumussalam,” jawabnya.
“Gini Mba, kemarin Saya lihat ada kerudung warna jingga kemerah-merahan di sini,” ucapku sambil menunjuk tata letak kerudung yang dulu pernah ku lihat.
“Oh itu Mas, sudah dibeli orang kemarin, kebetulan itu susah dicari, harganya lumayan mahal,” jawab sang penjaga toko.
Aku sedikit menyesal, padahal itu kerudung satu-satunya yang berdesign beda.
“Ahh… Coba Aku lebih cepat kemarin, pasti Ibu akan senang melihatnya,” bathinku.

Lalu hampir seluruh toko kerudung di kawasan itu ku datangi, tapi hasilnya nihil, tak ada satu pun yang menjual kerudung seperti yang ku lihat seminggu lalu.

Siang pun mulai malu, menghilang bersama nyanyian senja. Aku sedih, padahal ini adalah hadiah pertama yang rencananya ingin ku berikan kepada ibu. Saat berjalan pulang Aku melihat sebuah toko khusus muslimah di perempatan jalan. Sebelum magrib tiba Aku singgah sebentar kesana dan Alhamdulillah ternyata kerudung itu ada Namun warna yang tersisa hanya hitam gelap. Padahal Aku tak suka dengan warna hitam, sesaat timbul perasaan aneh yang mulai menyelimuti pikiran dan hatiku. Sudahlah Aku ambil saja dan kemudian menyerahkan uang kepada kasir.

Lalu aku berlari melewati jalan setapak menuju rumah. Dari kejauhan ku lihat rumahku banyak dikunjungi orang. Apa yang terjadi? aku kaget bukan kepalang, jiwaku roboh, air mataku berjatuhan, bendera berwarna hijau berkibar di depan rumah. Ya Rabb kenapa secepat ini kau ambil ibuku, padahal ini adalah hadiah pertama yang sudah ku janjikan, aku pun langsung masuk ke dalam rumah memeluk jasad ibu sambil menangis. Ku goncang tubuh ibu serasa tak puas dengan takdir-Nya. Lalu ku teriakkan sekerasnya, “Dosa apa Aku Ya Rabb, sehingga Kau ambil nyawa ibuku sebelum Aku membahagiakannya.”
*Muhammad Ery Zulfian
Terbit di Serambi Ummah, Jumat 17 Desember 2010

FENOMENA ANAK PEMINTA-MINTA

Label:

Pernah mendengar peribahasa “berilah kail, jangan ikan”? Tapi bagaimana jikalau kata-kata itu kita balik menjadi ”berilah ikan, jangan kail”. Pasti kita tahu apa maksud dari makna tersebut? Teringat akan acara rihlah (berpergian) yang diadakan oleh salah satu Lembaga Dakwah Fakultas Forum Studi Islam Ulul Albab FMIPA UNLAM ke Pantai Batakan, bahwasanya ketika berada disana peribahasa itu muncul dengan tidak sengaja. Tentu itu bisa kita lihat dengan adanya anak-anak peminta yang mungkin dijadikan oleh seseorang yang berkuasa untuk mengumpulkan uang pengunjung atau sekadar profesi harian untuk memenuhi kehidupan sehari-hari mereka. Kata-kata "Man minta duit Man", seolah-olah mengekspresikan wajah ketidakmampuannya. Inikah wajah dunia anak Indonesia? Ada apa dengan mereka?

Sebenarnya sudah sejak lama hal ini ada, di lampu merah, di tempat Makam Kelampaian, di tempat yang ramai pengunjung dan sebagainya. Kenapa hal ini bisa terjadi? Apa ini perintah dari seseorang seperti orang tuanya yang sengaja menyuruh lantaran faktor ekonomi ataukah dari salah satu orang bos yang bermodal wajah seram yang setiap hari harus menyetor padanya. Alasan kebutuhan ekonomi yang tidak mampu atau memang profesi, menjadikan kesempatan tersebut untuk menarik iba atau simpati dari orang lain. Seorang anak peminta-minta kalau dilihat dari sisi ekonomi, pasti ia memanglah orang yang tidak berpunya, tetapi dari sisi pembelajaran, ia mempunyai tekad yang kuat untuk menafkahi hidupnya sendiri, tampil percaya diri dan tidak tahu malu, yang penting dapat uang dari sang pemberi dan dapat memberikan uangnya untuk sang orang tua.

Mengenai permasalahan sosial yang sering kita lihat dan sering terjadi disekitar kehidupan, peminta-minta pada umumnya adalah ladang amal buat kita. Mereka menadahkan tangan, mengharap sedekah dari orang lain. Perbuatan meminta bantuan bukanlah tercela dalam Islam. Namun, Islam mencela perbuatan suka meminta-minta sebagai kebiasaan yang sering kali dilakukan. Allah menghinakan orang yang menjadikan meminta-minta sebagai profesi atau kebiasaan. Mereka tidak memiliki rasa malu untuk senantiasa meminta belas kasihan orang lain, padahal mampu bekerja secara halal. Ada yang berpendapat mereka itu dianggap kurang mensyukuri karunia Allah, berupa tubuh sehat dan tenaga yang kuat untuk mencari penghidupan.

Nah masalahnya begini, bagaimana bila kebiasaan minta-minta itu dipraktikkan oleh anak-anak, apa dia juga berhak menjadi seorang peminta-minta diusia kecilnya? Yang melatarbelakangi jalannya begitu tentu bukan dari dirinya sendiri, melainkan ajakan dari orang tua atau suruhannya. Ia ingin juga seperti anak kecil pada umumnya sekolah (belajar) dan bermain. Tapi apa daya tak sampai, kondisi orang tualah yang sering dipermasalahkan. Kita sebagai makhluk sosial seharusnya peduli dengan keberadaan sekitar. Pemerintah harusnya bertindak lebih cepat untuk mengurangi anak-anak peminta dijalanan, contohnya seperti memberikan biaya gratis untuk pembayaran sekolahnya atau dengan cara lain yang lebih efektif. Hal ini agar generasi Indonesia tidak dicap sebagai generasi peminta-minta.

Menolong satu sama lain adalah kewajiban semua manusia.. Allah SWT dan  rasul-Nya menganjurkan kita umat-Nya untuk selalu bersedekah, masalah mungkin timbul apabila ternyata kemudian bahwa sedekah yang kita beri kepada peminta tadi  tidak tepat sasaran, bukan lagi urusan kita, karena sedekah hakikatnya adalah ladang amal bagi hamba-hamba Allah yang bertakwa. Sedekah, walaupun kecil  tetapi sangat berharga disisi Allah. Untuk merubah kehidupan itu, tidak semudah membalikkan telapak tangan, mari berbuat untuk sekitar dan tunjukkan kepedulian kita kepada sesama. Semoga berkah apa yang kita lakukan. Aamiin.

Muhammad Ery Zulfian
Tertulis setelah fenomena itu terlihat langsung, meremuk hati yang lemah. Maaf Dik, HANYA SEKADARNYA!!!

Terbit di Surat Kabar Radar Banjarmasin, Senin 05 April 2010. Di Post kembali Minggu 24 Juli 2011.

JADI PEMUDA ISLAM? HMMM PEDE AJA LAGI

Label:

Lagi asyik-asyiknya gue duduk di depan komputer sambil ngehadap layar monitor (buka facebook, kirim YM, upload foto, balas komen dan nge-update status terbaru tentunya, upsss ada yang kelupaan ngomen status orang gak jelas, hehe).

Eh ternyata ada status temen gue mengenai pemuda loo. Hmmm. Gue langsung aja tuh ngangkat alis dan bertanya siapa sih pemuda itu? Tau gak guys? Oke siapa yang tak kenal dengan pemuda. Pasti banyak yang ngacung jari telunjuk tangan. Eh enggak cing, pasti udah banyak yang tahu. Hehe.

Apa seorang pemuda bisa dilihat dari batasan usia? Bagaimana kalau umur 25 tahun, tetapi ia hanya diam tak mepunyai semangat hidup untuk berlomba-lomba dalam kebaikan? Bisa saja ia dikatakan setengah pemuda, karena apa? Pemuda tak hanya diam kok, ia aktif melaksanakan kewajiban yang seharusnya sudah ia pegang. Pemuda adalah pelopor perubahan di berbagai penjuru dunia. Namun, yang menjadi pertanyaan balik adalah ke mana perubahan itu ia bawa?

Apa ke arah kebaikan atau keburukan? 

Pemuda lebih tepatnya lagi kita khususkan dengan kata pemuda Islam sekarang adalah gambaran masa depan Islam. Bila kita tilik lebih dalam nih guys, sosok pemuda itu suka berkreasi, berpikir idealis dan memiliki keberanian mendalam. Pemuda adalah generasi pembaharu dan ia juga generasi penerus serta pelurus perjuangan yang sudah ada, ingat jangan sampai penerus saja, perlu ada pelurusnya. Kenapa harus pemuda, bukan mereka anak kecil atau orang tua nih yang diobrolin (ya terserah gue dong, hehe)? Karena pemuda memiliki banyak kelebihan ketimbang dari kedua opsi lainnya, yaitu umur mereka masih muda (Ya..iyalah), lalu otak yang pintar mampu dengan cepat menangkap dan mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan, waktu luang dan tenaga yang lebih banyak serta gampang menempati posisi strategis di suatu organisasi. Pemuda memiliki banyak kemampuan yang jika diolah akan bermanfaat untuk dirinya maupun orang lain.

Nah, pertanyaan selanjutnya bagaimana jika kemudian para pemudanya berubah ke arah yang lebih buruk? Apa yang bisa diharapkan. Kebanyakan pemuda kita sekarang terjebak gaya hidup ke barat-baratan. Pemuda jaman sekarang suka ikut-ikutan trend, rasanya tidak gaul kalau tidak ngikutin gaya ini gaya itu, semuanya rasa aneh bila masih dibilang jadul (jaman dulu). Na’udzubillah.

So, sudah pede kah kita atau belum jadi pemuda Islam? Ya harus lah, mari kita eksplor potensi kita, sesungguhnya digunakan untuk apa usia muda kita, toh kelak akan dipertanggungjawabkan juga dengan Allah SWT. Yuk teman kita gunakan usia muda ini dengan menuntut ilmu dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sudah saatnya pemuda bangkit dan mengobarkan api semangat agar cahaya Islam menyala dengan terang ke seluruh penjuru. Aamiiin....

*Muhammad Ery Zulfian (ahhhh dia hanya mahasiswa fisika penghutang ilmu saja)